Menentukankonsentrasi kesetimbangan dari konsentrasi Awal dan Kc Soal: Reaksi pembentukan HF dari hidrogen dan fluorin memiliki nilai Kc sebesar 115 pada suhu tertentu. Jika 3, 000 mol dari masing-masing spesi dimasukkan ke dalam wadah 1, 500 L, hitunglah konsentrasi kesetimbangan dari masing-masing spesi. HitunglahpH larutan NH 3 15 M (K b = 1,8 × 10 -5). Pembahasan : NH 3 adalah basa lemah. Berapakah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan? Jawaban : Karena K a2 dan K a3 relatif sangat kecil maka spesi utama yang terdapat dalam larutan adalah hasil ionisasi tahap pertama. Hitunglahkonsentrasi masing masing spesi dalam larutan asam lemah h 2 co 3 0 1 m jika diketahui k a1 4 2 x 10 7 dan k a2 4 8 x 10 11 pembahasan. Nonem pada Soal dan pembahasan asam basa SMA pilihan. Berikut ini akan diberikan contoh soal essay tentang asam basa yang dilengkapi dengan jawaban dan pembahasannya. Soal ipa kelas 7 smp bab asam Hitunglahkonsentrasi masing-masing spesi dalam larutan H2CO3 0,1M jika diketahui Ka1= 4,2 x 10-7 dan Ka2= 4,8 x 10-11. 2. Hitunglah konsentrasi ion H+ dan OH- dalam a) Larutan H2SO4 0,1 M 100 mL b) larutan Ba(OH)2 5 x 10-4 c) Larutan HBrO 0,1 M Ka= 4 x 10-9 , dan Setelahmencari x, hitunglah konsentrasi dari semua spesi. 15.3 Menentukan konsentrasi kesetimbangan dari konsentrasi Awal dan Kc Jika 3,000 mol dari masing-masing spesi dimasukkan ke dalam wadah 1,500 L, hitunglah konsentrasi kesetimbangan dari masing-masing spesi. H2 (g) + F2 (g) 2 HF(g) Asas Le Châtelier's CS2] = 0,0532 M [H2] = 0,234 M [H2S] = 0,0957 M Menghitung Konsentrasi Kesetimbangan Nyatakan konsentrasi kesetimbangan dari semua spesi dalam konsentrasi awalnya dan satu variabel x, yang menyatakan perubahan konsentrasi. . Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan14 Januari 2023 0123Jawaban yang benar adalah [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M; [H⁺] = [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M; dan [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M. Asam lemah polivalen memiliki jumlah H lebih dari satu dalam molekulnya. Ionisasi asam lemah polivalen berlangsung secara bertingkat yaitu ionisasi tahap 1, ionisasi tahap 2 dan seterusnya sesuai harga Ka nya. Hâ‚‚CO₃ merupakan contoh asam divalen yang terionisasi secara 2 tahap sebagai berikut. Tahap-1 Hâ‚‚CO₃ ⇌H⁺ + HCO₃⁻ Kₐ₁ = 4,2×10⁻⁠Tahap-2 HCO₃⁻⇌H⁺ + CO₃²⁻ Kₐ₂ = 4,8×10⁻¹¹ Penentuan konsentrasi H⁺ dari tiap tahap dapat kita cari berdasarkan rumus H⁺ asam lemah. Tahap-1 [H⁺] = √ Kₐ₁.[Hâ‚‚CO₃] = √4,2×10⁻âÃ—0,1 = 2,05×10⁻⁴ M [HCO₃⁻ ] akan sama dengan [H⁺] tahap-1 sesuai perbandingan koefisien yang sama yaitu 2,05×10⁻⁴ M. Berdasarkan hal tersebut maka [H⁺] tahap-2 dapat kita hitung juga. Tahap-2 [H⁺] = √Kₐ₂.[HCO₃⁻ ] =√4,8×10⁻¹¹×2,05×10⁻⁴ = 9,92×10⁻⁸ M Koefisien CO₃²⁻ sama dengan koefisien H⁺ pada tahap-2 sehingga konsentrasinya juga sama sebesar 9,92×10⁻⁸ M. Data konsentrasi masing-masing spesi dalam Hâ‚‚CO₃ 0,1 M sebagai berikut. 1 [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M 2 [H⁺] = [H⁺] tahap-1 + [H⁺] tahap-2 = 2,05×10⁻⁴ M + 9,92×10⁻⁸ M = 2,05×10⁻⁴ M konsentrasi [H⁺] tahap-2 sangat kecil jadi dapat diabaikan 3 [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M 4 [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M Dengan demikian, konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam karbonat 0,1 M adalah [Hâ‚‚CO₃] = 10⁻¹ M; [H⁺] = 2,05×10⁻⁴ M; [HCO₃⁻ ] = 2,05×10⁻⁴ M; dan [CO₃²⁻] = 9,92×10⁻⁸ M. Unduh PDF Unduh PDF Dalam kimia, konsentrasi larutan adalah banyaknya jumlah zat yang dilarutkan, dinamakan zat terlarut solute, yang dicampurkan dengan zat lain, dinamakan zat pelarut solvent. Rumus standarnya adalah C = m/V, yaitu C adalah konsentrasi, m adalah massa zat terlarut, dan V adalah total volume larutan. Kalau larutan Anda berkonsentrasi kecil, carilah jawabannya dalam bagian per juta bpj supaya lebih mudah dipahami. Saat di laboratorium, Anda bisa diminta mencari molaritas atau konsentrasi molar larutan terkait. 1 Temukan massa zat terlarut yang dicampurkan dengan zat pelarut. Zat terlarut adalah zat yang dicampurkan untuk membentuk larutan. Jika soal memberikan nilai massa zat terlarut, tuliskan dan pastikan Anda membubuhkan satuan yang benar. Kalau Anda perlu mencari massa zat terlarut, ukurlah di timbangan dan catat hasilnya.[1] Kalau zat terlarut yang digunakan berupa cairan, Anda juga bisa menghitung massa menggunakan rumus massa jenis D = m/V, yaitu D adalah massa jenis, m adalah massa cairan, dan V adalah volume. Untuk menemukan massa, kalikan massa jenis cairan dengan volume. Tip Kalau Anda perlu menggunakan timbangan, kurangkan massa wadah yang dipakai menampung zat terlarut untuk memperoleh hasil yang akurat. 2 Catat volume total larutan. Volume total larutan adalah banyaknya zat pelarut ditambah banyaknya zat terlarut yang dicampurkan. Jika Anda mencari volume di laboratorium, campurkan larutan di silinder atau beker ukur dan lihat ukurannya. Ukurlah volume dari lekukan pada bagian atas larutan meniskus untuk memperoleh pengukuran yang paling akurat. Catatlah volume larutan yang didapatkan.[2] Jika tidak mengukur volume sendiri, Anda mungkin perlu mengubah massa zat terlarut menjadi volume menggunakan rumus massa jenis. Sebagai contoh, jika Anda ingin mencari konsentrasi 3,45 gram garam dalam 2 liter air, carilah volume menggunakan rumus massa jenis. Carilah massa jenis garam dalam buku teks atau lewat internet, dan gunakan untuk menemukan nilai m. Dalam kasus ini, massa jenis garam 2,16 g/ml. Dengan demikian, rumusnya menjadi 2,16 g/ml = 3,45 g/V. Kalikan setiap sisi dengan V untuk memperoleh V2,16 g/ml = 3,45 g. Kemudian, bagikan setiap sisi persamaan dengan 2,16 untuk menemukan nilai volume, yaitu V = 3,45 g/2,16 g/ml = 1,60 ml. Jumlahkan volume zat terlarut ke volume zat pelarut. Jadi, dalam contoh ini, 2 L + 1,6 ml = ml + 1,6 mL = ml. Anda bisa membiarkan satuan tetap dalam mililiter ml atau mengubahnya kembali ke liter dan memperoleh 2,002 L. 3 Bagikan massa zat terlarut dengan volume total larutan. Gunakan rumus C = m/V, yaitu m adalah massa zat terlarut dan V adalah volume total larutan. Masukkan nilai massa dan volume yang sebelumnya dicari, lalu bagikan untuk menemukan nilai konsentrasi larutan. Jangan lupa membubuhkan satuan yang benar.[3] Dalam contoh ini, untuk konsentrasi 3,45 gram garam dalam 2 liter air, persamaannya adalah C = 3,45 g/2,002 L = 1,723 g/L. Terkadang, soal meminta jawaban dalam satuan tertentu. Pastikan untuk mengubah nilai ke unit yang benar sebelum memasukkannya ke rumus akhir. Iklan 1 Temukan massa zat terlarut dalam gram. Ukur massa zat terlarut yang rencananya akan dicampurkan dalam larutan. Pastikan Anda menguranginya dengan massa wadah supaya perhitungan konsentrasinya akurat.[4] Kalau zat terlarut adalah cairan, Anda perlu menghitung massa menggunakan rumus D = m/V, yaitu D adalah massa jenis cairan, m adalah massa, dan V adalah volume. Carilah massa jenis cairan di buku teks atau lewat internet untuk menyelesaikan rumus di atas. 2 Tentukan massa total larutan dalam gram. Massa total larutan adalah massa massa zat pelarut ditambah massa zat terlarut. Temukan massa zat menggunakan timbangan laboratorium atau ubah volume zat terlarut menjadi massa memakai rumus massa jenis D = m/V. Jumlahkan massa zat terlarut terhadap massa zat terlarut untuk memperoleh volume akhir.[5] Sebagai contoh, jika Anda ingin menemukan konsentrasi 10 gram bubuk kokoa dengan 1,2 L air, pertama-tama carilah massa air menggunakan rumus massa jenis. Massa jenis air adalah g/L sehingga rumus Anda menjadi g/L = m/1,2 L. Kalikan setiap sisi dengan 1,2 L untuk memperoleh massa dalam gram sehingga m = 1,2 L g/L = gram. Tambahkan dengan massa bubuk kokoa untuk memperoleh gram. 3 Bagikan massa zat terlarut dengan massa total larutan. Tuliskan persamaan sehingga konsentrasi C = massa zat terlarut/massa total larutan. Masukkan nilai dan selesaikan persamaan untuk menemukan konsentrasi larutan.[6] Dalam contoh kita, C = 10 g/ g = 0,00826. 4 Kalikan jawaban dengan 100 untuk menemukan konsentrasi dalam persen. Jika Anda diminta menyajikan konsentrasi berupa persentase, kalikan jawaban yang diperoleh dengan 100. Bubuhkan simbol persentase di akhir jawaban Anda.[7] Dalam contoh ini, persen konsentrasi adalah 0,00826100 = 0,826%. 5 Kalikan konsentrasi dengan untuk menemukan bagian per juta. Kalikan nilai konsentrasi yang diperoleh dan kalikan dengan atau 106. Hasilnya adalah jumlah bagian per juta bpj zat terlarut. Bubuhkan satuan bpj pada jawaban akhir.[8] Dalam contoh ini, bpj = 0,00826 = bpj. Tip Bagian per juta biasanya digunakan untuk konsentrasi yang sangat kecil karena lebih mudah ditulis dan dipahami dibandingkan persentase. Iklan 1 Tambahkan massa atom zat terlarut bersama-sama untuk menemukan massa molar. Lihatlah unsur dalam rumus kimia untuk zat terlarut yang digunakan. Daftarkan massa atom untuk setiap unsur dalam zat terlarut karena massa atom dan molar adalah sama. Jumlahkan massa atom dari zat terlarut untuk menemukan massa molar total. Beri label jawaban akhir dengan satuan g/mol.[9] Sebagai contoh, jika zat terlarut adalah kalium hidroksida KOH, carilah massa atom untuk kalium, oksigen, dan hidrogen, lalu jumlahkan semuanya. Dalam kasus ini massa molar = 39 +16 + 1 = 56 g/mol. Molaritas utamanya digunakan dalam kimia ketika Anda mengetahui unsur-unsur penyusun zat terlarut yang digunakan. 2 Bagikan massa zat terlarut dengan massa molar untuk menemukan nilai mol. Cari massa zat terlarut yang ditambahkan ke larutan Anda menggunakan timbangan lab, kalau diperlukan. Pastikan Anda mengurangkan massa wadah sehingga memperoleh hasil yang akurat. Bagikan massa yang diperoleh dengan massa molar untuk memperoleh banyaknya mol zat terlarut yang digunakan. Berikan satuan “mol” pada jawaban.[10] Sebagai contoh, jika Anda ingin menemukan nilai mol dalam 25 gram kalium hidroksida KOH, persamaannya adalah mol = 25 g/56 g/mol = 0,45 mol Ubah massa zat terlarut ke gram jika masih dalam satuan lain. Mol digunakan untuk mewakili angka atom dalam larutan. 3 Ubah volume larutan menjadi liter. Temukan volume pelarut sebelum Anda mencampurkan zat terlarut. Gunakan labu atau silinder ukur untuk mengukur volume pelarut jika nilainya belum diketahui. Kalau satuan yang digunakan mililiter, bagikan dengan untuk mengubahnya menjadi liter.[11] Dalam contoh ini, jika Anda menggunakan 400 ml air, bagikan dengan untuk mengubahnya menjadi liter, yaitu 0,4 L. Kalau pelarut sudah memiliki satuan liter, lewatkan saja langkah ini. Tip Anda tidak perlu menyertakan volume zat terlarut karena biasanya tidak banyak memengaruhi volume. Jika ada perubahan volume yang signifikan saat zat pelarut dicampurkan dengan terlarut, gunakan volume total. 4 Bagikan mol zat terlarut dengan volume larutan dalam liter. Tulis persamaan molaritas M = mol/V, yaitu mol adalah jumlah mol dalam zat terlarut dan V adalah volume pelarut. Selesaikan persamaan dan bubuhkan satuan M pada jawaban.[12] Dalam contoh ini, M = 0,45 mol/0,4 L = 1,125 M. Iklan Jika Anda berada dalam laboratorium dan tidak mengetahui jumlah zat terlarut yang ditambahkan, Anda bisa melakukan tes titration menggunakan bahan kimia reaktif lainnya. Anda perlu mempelajari cara menyeimbangkan persamaan kimia dengan stoikiometri. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda? KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMAAsam dan BasapH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahHitunglah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah H_2 CO_3 0,1 M jika diketahui K_a 1= 4,2 x 10^-7 dan K_a 2 4,8 x 10^-11pH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahAsam dan BasaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya02205,8 gram MgOH2Ar Mg=24, O=16, H=1 dilarutkan dalam ...0058Derajat keasaman dari larutan 100 ml H_2 SO_4 0,02 M... Kesetimbangan kimia terjadi pada reaksi kimia yang reversibel. Reaksi reversibel adalah reaksi yang di mana produk reaksi dapat bereaksi balik membentuk reaktan. Kesetimbangan kimia tercapai ketika laju reaksi maju sama dengan laju reaksi balik dan konsentrasi dari reaktan-reaktan dan produk-produk tidak berubah lagi. Untuk persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur tertentu berikut, aA + bB ⇌ cC +dD konstanta kesetimbangan, K, dapat dinyatakan sebagai rasio dari perkalian konsentrasi reaktan-reaktan dibagi perkalian konsentrasi produk-produk, di mana konsentrasi dari masing-masing substansi dipangkatkan koefisien stoikiometri dalam persamaan reaksi setara. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi homogen semua substansi dalam reaksi berfasa sama, konsentrasi substansi dalam sistem larutan dapat dinyatakan dalam konsentrasi molar, sehingga K dapat juga ditulis Kc. Untuk reaksi homogen dalam fasa gas, konsentrasi substansi dalam wujud gas dapat dinyatakan sebagai tekanan parsial substansi, dan simbol konstanta kesetimbangannya menjadi Kp. Sebagai contoh, hukum kesetimbangan kimia untuk reaksi berikut dapat ditulis dalam 2 bentuk N2g + 3H2g ⇌ 2NH3g atau atau Hubungan antara Kp dan Kc adalah di mana, R = tetapan gas universal, T = temperatur, dan Δng = jumlah mol produk gas – jumlah mol reaktan gas. Dalam perhitungan konstanta kesetimbangan reaksi heterogen reaksi di mana terdapat lebih dari 1 fasa yang melibatkan substansi dalam wujud cairan murni atau padatan murni, konsentrasi substansi cair dan padat tersebut diabaikan dan tidak ikut diperhitungkan. Contohnya CaCO3s ⇌ CaOs + CO2g => P4s + 6Cl2g ⇌ 4PCl3l => Untuk mengetahui apakah reaksi telah mencapai kesetimbangan dan memprediksikan arah reaksi, ditentukan nilai dari kuosien reaksi, Qc, dengan mensubstitusikan nilai konsentrasi masing-masing substansi produk dan reaktan pada keadaan setimbang pada konstanta kesetimbangan kimia, Kc, dengan nilai konsentrasi awal masing-masing substansi pada keadaan reaksi tersebut. Qc = Kc , reaksi telah mencapai kesetimbangan. Jika Qc = Kc, reaktan ⇌ produk Qc Kc , reaksi akan berlangsung dari arah kanan ke kiri pembentukan reaktan hingga mencapai kesetimbangan kimia Qc = Kc. Jika Qc > Kc, reaktan ← produk Berikut beberapa hubungan Q dan hubungan K dari reaksi-reaksi yang berkaitan. Contoh soal Kesetimbangan Kimia Pada temperatur 430°C, tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2g + I2g ⇌ 2HIg adalah 54,3. Diketahui pada eksperimen dengan temperatur yang sama, konsentrasi awal H2, I2, dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M, dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi pada keadaan setimbang. Jawab [H2]0 = 0,00623 M [I2]0 = 0,00414 M [HI]0 = 0,0224 M Kc = 54,3 Pertama, kita tentukan nilai kuosien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah sistem telah setimbang atau belum, dan ke arah mana reaksi berlangsung jika belum setimbang. Karena Qc 19,5 < Kc 54,3, reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan hingga mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan berkurang dan konsentrasi HI akan bertambah sampai reaksi setimbang. Selanjutnya, asumsikan bahwa konsentrasi H2 berkurang sebanyak x hingga reaksi setimbang, lalu kita buat persamaan stoikiometri dengan MRS Mula-mula, Reaksi, Setimbang. Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam bentuk dengan rumus diperoleh x = 0,0114 M atau x = 0,00156 M. Penyelesaian x = 0,0114 M tidak mungkin karena nilainya lebih besar dari konsentrasi awal H2 dan I2. Jadi, penyelesaian yang benar adalah x = 0,00156 M. Jadi, pada kesetimbangan kimia tersebut, konsentrasi masing-masing spesi yaitu Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesetimbangan Kimia Asas Le Châtelier menyatakan bahwa bila pada sistem kimia yang berada dalam kesetimbangan diberi gangguan, maka sistem akan menggeser posisi kesetimbangan ke arah reaksi yang dapat menghilangkan efek dari gangguan tersebut. Faktor-faktor gangguan yang dapat mempengaruhi kesetimbangan kimia antara lain Referensi Kesetimbangan Kimia Brown, Theodore L. et al. 2015. Chemistry The Central Science 13th edition. New Jersey Pearson Education, Inc. Chang, Raymond. 2010. Chemistry 10th edition. New York McGraw Hill Gilbert, Thomas N. et al. 2012. Chemistry The Science in Context 3rd edition. New York W. W. Norton & Company, Inc. Jespersen, Neil D., Brady, James E., & Hyslop, Allison. Chemistry The Molecular Nature of Matter 6th edition. New Jersey John Wiley & Sons, Inc. Petrucci, Ralph H. et al. 2011. General Chemistry Principles and Modern Applications 10th edition. Toronto Pearson Canada Inc. Purba, Michael. 2006. Kimia 2A untuk SMA Kelas XI. Jakarta Erlangga. Silberberg, Martin S. 2009. Chemistry The Molecular Nature of Matter and Change 5th edition. New York McGraw Hill Artikel Kesetimbangan Kimia Kontributor Nirwan Susianto, Alumni Kimia FMIPA UI Materi lainnya Polimer Sistem Periodik Unsur Konfigurasi Elektron Kesetimbangan KimiaDalam reaksi kimia, kesetimbangan kimia adalah keadaan dimana kedua reaktan dan produk hadir dalam konsentrasi yang tidak memiliki kecenderungan lebih lanjut untuk berubah seiring berjalannya keadaan ini terjadi ketika reaksi ke depan berlangsung pada laju yang sama dengan reaksi balik. Laju pada reaksi maju dan mundur umumnya tidak nol, tapi sama. Dengan demikian, tidak ada perubahan bersih dalam konsentrasi reaktan dan produk. Keadaan seperti ini dikenal sebagai kesetimbangan persamaan reaksi reversibel yang berada dalam kesetimbangan pada temperatur tertentu berikutaA + bB ⇌ cC +dD Tanda panah kesetimbangan kimia. Kesetimbangan Kimia – Reaksi Kimia – Termodinamika, Pengaruh Suhu, Zat murni, Jenis Kesetimbangan. Sumber foto Wikimedia CommonsSejarah Kesetimbangan KimiaBuret, suatu peralatan laboratorium umum untuk melakukan titrasi, teknik eksperimental penting dalam kesetimbangan dan kimia kesetimbangan kimia dikembangkan setelah Berthollet 1803 menemukan bahwa beberapa reaksi kimia bersifat reversibelUntuk setiap campuran reaksi yang ada pada kesetimbangan, laju pada reaksi maju dan mundur adalah sama. Dalam persamaan berikut ini panah menunjuk kedua arah menunjukkan kesetimbangan, A dan B adalah spesi reaktan kimia, S dan T adalah spesi produk, dan α, β, , dan adalah koefisien stoikiometri dari reaktan dan produk tersebutα A + β B S + TPosisi konsentrasi kesetimbangan dari suatu reaksi dikatakan berada “jauh ke kanan” jika, pada kesetimbangan, hampir semua reaktan dikonsumsi. Sebaliknya posisi kesetimbangan dikatakan “jauh ke kiri” jika hampir tidak ada produk yang terbentuk dari dan Waage 1865, membangun gagasan Berthollet, mengusulkan hukum aksi massadimana A, B, S dan T adalah massa aktif dan k+ serta k− adalah konstanta laju. Karena pada kesetimbangan, laju maju dan mundur adalah samaDan rasio konstanta laju juga konstan, sekarang dikenal sebagai konstanta kesetimbangan konvensi, produk adalah hukum aksi massa hanya berlaku untuk reaksi satu tahap gabungan yang dilanjutkan melalui satu keadaan transisi ​​dan tidak berlaku secara umum karena persamaan laju tidak, secara umum, mengikuti reaksi stoikiometri seperti Guldberg dan Waage telah usulkan lihat, misalnya, substitusi nukleofilik oleh SN1atau reaksi hidrogen dan bromin untuk membentuk hidrogen bromida. Kesetaraan laju reaksi ke depan dan ke belakang, bagaimanapun, adalah syarat kondisi yang diperlukan untuk keseimbangan kimiawi, meskipun tidak cukup untuk menjelaskan mengapa kesetimbangan kimia dari kegagalan derivasi ini, konstanta kesetimbangan kimia untuk sebuah reaksi memang konstan, terlepas dari aktivitas berbagai spesies yang terlibat, meskipun hal itu bergantung pada suhu seperti yang diamati oleh persamaan van t katalis akan mempengaruhi reaksi maju maupun reaksi sebaliknya dengan cara yang sama dan tidak akan berpengaruh pada konstanta kesetimbangan kimia. Katalis akan mempercepat kedua reaksi sehingga meningkatkan kecepatan di mana keseimbangan konsentrasi kesetimbangan makroskopis konstan pada waktunya, reaksi terjadi pada tingkat molekul. Misalnya, dalam kasus asam asetat yang dilarutkan dalam air dan membentuk ion asetat dan hidronium,CH3CO2H + H2O ⇌ CH3CO−2 + H3O+Sebuah proton dapat melompat dari satu molekul asam asetat ke molekul air dan kemudian ke anion asetat untuk membentuk molekul asam asetat lain dan membiarkan jumlah molekul asam asetat tidak berubah. Ini adalah contoh kesetimbangan dinamis. Kesetimbangan, seperti sisa termodinamika, adalah fenomena statistik, rata-rata perilaku Le Châtelier 1884Memberi gambaran tentang perilaku suatu sistem kesetimbangan saat perubahan kondisi reaksinya terjadi. Jika kesetimbangan dinamis terganggu dengan mengubah kondisinya, posisi kesetimbangan bergerak untuk membalikkan sebagian perubahan. Misalnya, menambahkan lebih banyak S dari luar akan menyebabkan kelebihan produk, dan sistem akan mencoba untuk melawannya dengan meningkatkan reaksi balik dan mendorong titik kesetimbangan ke belakang meskipun konstanta kesetimbangan akan tetap sama.Jika asam mineral ditambahkan ke dalam campuran asam asetat, meningkatkan konsentrasi ion hidronium, jumlah disosiasi harus berkurang saat reaksi digerakkan ke kiri sesuai dengan prinsip ini. Hal ini juga dapat disimpulkan dari ekspresi konstanta kesetimbangan untuk reaksiJika {H3O+} bertambah {CH3CO2H} harus bertambah dan CH3CO−2 harus berkurang. H2O dilepaskan, karena pelarut dan konsentrasinya tetap tinggi dan hampir kuantitatif diberikan oleh hasil bagi W. Gibbs menyarankan pada tahun 1873 bahwa kesetimbangan tercapai saat energi bebas Gibbs dari sistem bernilai minimum dengan anggapan reaksi dilakukan pada suhu dan tekanan konstanApa artinya ini adalah turunan dari energi Gibbs berkenaan dengan koordinat reaksi ukuran reaksi yang telah terjadi, mulai dari nol untuk semua reaktan sampai maksimum untuk semua produk lenyap, menandakan titik ini disebut reaksi energi Gibbs atau perubahan energi dan sesuai dengan perbedaan antara potensial kimia dari reaktan dan produk pada komposisi campuran ini diperlukan dan cukup. Jika campuran tidak berada pada kesetimbangan kimia, pembebasan kelebihan energi Gibbs atau energi bebas Helmholtz pada volume reaksi konstan adalah “kekuatan penggerak” untuk komposisi campuran agar berubah sampai tercapai kesetimbangan. Konstanta kesetimbangan dapat dikaitkan dengan energi bebas Gibbs standar untuk reaksi dengan persamaanDimana R adalah tetapan gas ideal dan T adalah reaktan dilarutkan dalam medium dengan kekuatan ion tinggi; hasil koefisien aktivitas dapat dianggap konstan. Dalam hal ini hasil bagi konsentrasi, Kc,dimana [A] adalah konsentrasi A, dan lain-lain, tidak bergantung pada konsentrasi analitis reaktan. Untuk alasan ini, konstanta kesetimbangan untuk larutan biasanya ditentukan di media dengan kekuatan ion tinggi. Kc bervariasi dengan kekuatan ion, suhu dan tekanan atau volume. Juga Kp untuk gas bergantung pada tekanan kurva G T, P tergantung pada suhu dan tekanan konstan, harus mempertimbangkan energi bebas Gibbs, G, sedangkan pada suhu dan volume konstan, harus mempertimbangkan energi bebas Helmholtz A, untuk reaksinya; dan pada energi dalam dan volume konstan, seseorang harus mempertimbangkan entropi untuk reaksi volume konstan penting dalam geokimia dan kimia atmosfer di mana variasi tekanan signifikan. Perhatikan bahwa, jika reaktan dan produk berada dalam keadaan standar benar-benar murni, maka tidak akan ada reversibilitas dan tidak ada kesetimbangan. Memang, mereka tentu saja harus menempati kisi-kisi ruang. Pencampuran produk dan reaktan berkontribusi pada entropi besar dikenal sebagai entropi pencampuran pada keadaan yang mengandung campuran produk dan reaktan yang sama. Perubahan energi Gibbs standar, bersamaan dengan energi pencampuran Gibbs, menentukan keadaan artikel ini hanya kasus tekanan konstan yang dipertimbangkan. Hubungan antara energi bebas Gibbs dan konstanta kesetimbangan dapat ditemukan dengan mempertimbangkan potensial suhu dan tekanan konstan, energi bebas Gibbs, G, karena reaksinya hanya bergantung pada tingkat reaksi. ξ huruf Yunani xi, dan hanya bisa berkurang sesuai dengan hukum kedua termodinamika. Artinya turunan dari G dengan ξ harus negatif jika reaksi terjadi; pada kesetimbangan turunannya sama dengan nol. kesetimbanganUntuk memenuhi kondisi kesetimbangan termodinamika, energi Gibbs harus stasioner, yang berarti bahwa turunan dari G berkenaan dengan tingkat reaksi ξ, harus nol. Dapat ditunjukkan bahwa dalam kasus ini, jumlah potensial kimia dari produk sama dengan jumlah yang sesuai dengan reaktan. Oleh karena itu, jumlah energi Gibbs dari reaktan harus sama dengan jumlah energi Gibbs dari μ Dalam hal ini adalah energi Gibbs molar parsial, sebuah potensial kimia. Potensial kimia pereaksi A adalah fungsi aktivitas, {A} dari pereaksi tersebut.dimana μoA adalah potensial kimia standar.Definisi persamaan energi bebas Gibbs berinteraksi dengan hubungan termodinamika fundamental untuk dNi = νi dξ kedalam persamaan di atas menghasilkan koefisien stoikiometri dan diferensial yang menunjukkan reaksi terjadi sekali dξ. Pada tekanan dan suhu konstan, persamaan di atas dapat ditulis sebagai yang merupakan perubahan energi bebas Gibbs bagi reaksi .Hal ini menghasilkan.Dengan mensubstitusi potensial kimia,hubungannya menjadiyaitu perubahan energi Gibbs standar bagi reaksi yang dapat dihitung menggunakan tabel termodinamika. Hasil bagi reaksinya didefinisikan sebagaiKarenanya,Pada kesetimbanganmengarah padadanmenghasilkan nilai perubahan energi Gibbs standar, memungkinkan perhitungan konstanta Suhu Kesetimbangan KimiaPengaruh perubahan suhu pada konstanta kesetimbangan diberikan oleh persamaan van t HoffKarenanya, untuk reaksi eksotermik ΔH adalah negatif, K menurun dengan kenaikan suhu, namun untuk reaksi endotermik, ΔH positif K meningkat dengan kenaikan suhu. Rumus alternatifnya adalahPada pandangan pertama ini tampaknya menawarkan cara untuk mendapatkan entalpi molar standar reaksi dengan mempelajari variasi K dengan suhu. Namun, dalam praktiknya, metode ini tidak dapat diandalkan karena propaganda kesalahan hampir selalu memberikan kesalahan yang sangat besar pada nilai yang dihitung dengan cara Murni Keseimbangan KimiaKurva disosiasi asam lemah HA + H2O ↔ A− + H3O+Bila zat murni cairan atau padatan dilibatkan dalam kesetimbangan, aktivitasnya tidak muncul dalam konstanta kesetimbangan. Karena nilai numerik mereka dianggap rumus umum untuk konstanta kesetimbangan pada kasus spesifik larutan encer asam asetat dalam air diperolehCH3CO2H + H2O CH3CO2− + H3O+Untuk semua larutan yang sangat terkonsentrasi, air dapat dianggap sebagai cairan “murni”, dan karena itu memiliki aktivitas satu. Ekspresi konstanta kesetimbangan oleh karena itu biasanya ditulis tertentu adalah swaionisasi air itu sendiri2 H2O H3O+ + OH−Karena air adalah pelarut, dan memiliki aktivitas satu, konstanta swaionisasi air didefinisikan sebagaiSangat sah untuk menulis [H+] untuk konsentrasi ion hidronium, karena keadaan solvasi proton konstan dalam larutan encer dan karenanya tidak mempengaruhi konsentrasi kesetimbangan. Kw bervariasi dengan variasi kekuatan ion dan/atau H+ dan OH− bukanlah kuantitas independen. Umumnya [OH−] digantikan oleh Kw[H+]−1 dalam persamaan konstanta kesetimbangan yang dinyatakan meliputi ion juga tidak muncul dalam ekspresi konstanta kesetimbangan, jika dianggap murni dan dengan demikian aktivitas mereka menjadi satu. Contohnya adalah reaksi Boudouard2 CO CO2 + Cdimana persamaan tanpa karbon padat ditulis sebagaiJenis Kesetimbangan KimiaDalam fasa gas mesin roketSintesis industri seperti amonia dalam proses Haber–Bosch digambarkan di sebelah kanan terjadi melalui serangkaian langkah kesetimbangan termasuk proses atmosferAir laut dan air alami lainnya oseanografi kimiaDistribusi antara dua faseKoefisien distribusi log D penting untuk obat-obatan di mana lipofilisitas adalah sifat yang signifikan dari obatEkstrasi cair-cair, pertukaran ion, kromatografiKelarutan produkSerapan dan pelepasan oksigen dengan hemoglobin dalam darahKesetimbangan asam-basa konstanta disosiasi asam, hidrolisis, larutan penyangga, indikator, homeostasis asam-basaKompleksitas pengikat logam agen pelacak, terapi kelasi, agen pengontras MRI, kesetimbangan SchlenkPembentukan aduk kimia pembawa tamu, kimia supramolekuler, pengenalan molekul, dinitrogen tetroksidaDalam reaksi berosilasi tertentu, pendekatan terhadap kesetimbangan tidak asimtotik tetapi dalam bentuk osilasi teredam.[7]Persamaan Nernst yang terkait dalam elektrokimia memberi perbedaan potensial elektroda sebagai fungsi konsentrasi molekul di setiap sisi kesetimbangan dapat bereaksi lebih lanjut secara ireversibel dalam reaksi sekunder, rasio produk akhir ditentukan sesuai dengan prinsip Curtin– aplikasi ini, istilah seperti konstanta kestabilan, konstanta pembentukan, konstanta pengikatan, konstanta afinitas, konstanta asosiasi/disosiasi digunakan. Dalam biokimia, adalah umum untuk memberi unit konstanta pengikatan, yang berfungsi untuk menentukan unit konsentrasi yang digunakan bila nilai konstanta dan Jawaban Kesetimbangan Kimia1. Tentukan persamaan tetapan kesetimbangan Kc dari sistem kesetimbangan berikut ini Jawaban Perhatikan rumus untuk kesetimbangan kimia berikut ini Sehingga 2. Dalam wadah 1 liter terjadi reaksi kesetimbangan dengan harga Kc = 0,5 pada suhu tertentu. Konsentrasi I2 yang diperlukan agar saat kesetimbangan terdapat P M H2 dan Q M HI adalah….JawabanTetapan kesetimbangan untuk reaksi di atas Masukkan datanya sehingga3. Pada temperatur 430°C, tetapan kesetimbangan Kc untuk reaksi H2g + I2g ⇌ 2HIg adalah 54,3. Diketahui pada eksperimen dengan temperatur yang sama, konsentrasi awal H2, I2, dan HI berturut-turut adalah 0,00623 M, 0,00414 M, dan 0,0224 M. Hitunglah konsentrasi masing-masing spesi pada keadaan [H2]0 = 0,00623 M [I2]0 = 0,00414 M [HI]0 = 0,0224 MKc = 54,3Pertama, kita tentukan nilai kuosien reaksi, Qc, untuk mengetahui apakah sistem telah setimbang atau belum, dan ke arah mana reaksi berlangsung jika belum Qc 19,5 < Kc 54,3, reaksi akan berlangsung dari arah kiri ke kanan hingga mencapai kesetimbangan. Jadi, konsentrasi H2 dan I2 akan berkurang dan konsentrasi HI akan bertambah sampai reaksi asumsikan bahwa konsentrasi H2 berkurang sebanyak x hingga reaksi setimbang, lalu kita buat persamaan stoikiometri dengan MRS Mula-mula, Reaksi, Setimbang.Dengan menyelesaikan persamaan kuadrat dalam bentuk dengan rumus diperoleh x = 0,0114 M atau x = 0,00156 x = 0,0114 M tidak mungkin karena nilainya lebih besar dari konsentrasi awal H2 dan I2. Jadi, penyelesaian yang benar adalah x = 0,00156 pada kesetimbangan kimia tersebut, konsentrasi masing-masing spesi yaituBacaan LainnyaEntalpi Termokimia – Pemanasan / Kalor Fisika – Soal dan JawabanTermokimia – Rumus, Penjelasan Beserta Contoh Soal dan JawabanTabel Periodik Lengkap Dengan Daftar Unsur Kimia Berdasarkan Nama, Warna dan JenisUnsur, Senyawa dan Campuran Kimia – Beserta Penjelasan & RumusRumus Fisika Alat optik Lup, Mikroskop, Teropong Bintang, Energi, Frekuensi, Gaya, Gerak, Getaran, Kalor, Massa jenis, Medan magnet, Mekanika fluida, Momen Inersia, Panjang gelombang, Pemuaian, Percepatan akselerasi, Radioaktif, Rangkaian listrik, Relativitas, Tekanan, Usaha Termodinamika, VektorBagaimana Albert Einstein mendapatkan rumus E=mc² ?Cara Mengemudi Aman Pada Saat Mudik atau Liburan PanjangJenis Virus Komputer – Cara Gratis Mengatasi Dengan Windows DefenderCara Menghentikan Penindasan BullyingCara menjaga keluarga Anda aman dari teroris – Ahli anti-teror menerbitkan panduan praktisApakah Anda Memerlukan Asuransi Jiwa? – Cara Memilih Asuransi Jiwa Untuk Pembeli Yang Pintar10 Cara Memotivasi Anak Untuk Belajar Agar Menjadi PintarDaftar Jenis Kanker Pemahaman Kanker, Mengenal Dasar-Dasar, Contoh Kanker, Bentuk, Klasifikasi, Sel dan Pemahaman Penyakit Kanker Lebih JelasPenyebab Dan Cara Mengatasi Iritasi Atau Lecet Akibat Pembalut WanitaSistem Reproduksi Manusia, Hewan dan TumbuhanCara Mengenal Karakter Orang Dari 5 Pertanyaan Berikut IniKepalan Tangan Menandakan Karakter Anda & Kepalan nomer berapa yang Anda miliki?Unduh / Download Aplikasi HP Pinter PandaiRespons “Ooo begitu ya…” akan lebih sering terdengar jika Anda mengunduh aplikasi kita!Siapa bilang mau pintar harus bayar? Aplikasi Ilmu pengetahuan dan informasi yang membuat Anda menjadi lebih smart!HP AndroidHP iOS AppleSumber bacaan LibretextsPinter Pandai “Bersama-Sama Berbagi Ilmu” Quiz Matematika IPA Geografi & Sejarah Info Unik Lainnya Business & Marketing KimiaKimia Fisik dan Analisis Kelas 11 SMAAsam dan BasapH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahHitunglah konsentrasi masing-masing spesi dalam larutan asam lemah H_2 CO_3 0,1 M jika diketahui K_a_1 =4,2 x 10^-7 dan K_a_2=4,8 x 10^-11pH Asam Kuat, Basa Kuat, Asam Lemah, dan Basa LemahAsam dan BasaKimia Fisik dan AnalisisKimiaRekomendasi video solusi lainnya02205,8 gram MgOH2Ar Mg=24, O=16, H=1 dilarutkan dalam ...0058Derajat keasaman dari larutan 100 ml H_2 SO_4 0,02 M...

hitunglah konsentrasi masing masing spesi